Zaman modern diisi dengan berbagai macam persaingan teknologi canggih. Zaman modern ini dipenuhi dengan berbagai aplikasi informasi teknologi tinggi untuk semakin memudahkan kehidupan manusia. Aplikasi canggih ini misalnya adalah jejaring sosial facebook. Saat ini, siapa yang tidak mengenal facebook? Hampir semua orang mengetahui facebook, bahkan memanfaatkan kemudahan dan kepraktisan facebook ini dalam menjalin hubungan baik dengan teman atau kerabat yang lain. Dengan facebook, kita dapat menghubungi teman atau kerabat kita yang lain di berbagai dunia dalam waktu yang relatif cepat dan mudah.
Kemudahan aplikasi ini begitu menarik perhatian warga Indonesia. Bahkan Indonesia merupakan negara dengan pengguna facebook yang cukup banyak. Parahnya adalah ternyata pengguna facebook ini tidak hanya kalangan remaja atau dewasa tetapi juga anak-anak di bawah umur. Biasanya, anak-anak ini akan mencantumkan umur di profilnya dengan umur yang jauh lebih tua dari umur yang sesungguhnya. Bermain di dunia maya ini sungguh mengasyikkan apalagi bagi mereka yang merasa baru saja mengalami dunia baru yang disebut dunia modern berteknologi tinggi. Mereka akan saling menyapa dengan sahabat-sahabat mereka, baik sahabat lama mereka atau sahabat baru mereka yang baru saja mereka kenal dari facebook. Entah mereka benar-benar tahu tentang identitas teman-teman baru mereka tersebut atau tidak karena terkadang pengguna facebook saat ini tidak benar-benar mencantumkan identitas asli.
Keadaan seperti itu jelas meresahkan hati orang tua. Kekhawatiran ini terlebih dikarenakan anak-anak zaman sekarang telah terbiasa dengan fasilitas ponsel yang diberikan orang tuanya untuk mereka. Tujuan diberikannya ponsel ini adalah agar orang tua lebih mudah berkomunikasi dengan anak-anaknya. Dengan demikian, orang tua akan lebih mudah memantau kondisi anaknya. Ponsel tentu terasa kurang lengkap jika tidak dilengkapi dengan failitas internet. Melalui akses internet ini, anak-anak dapat masuk ke dunia facebook yang tengah mereka sukai. Jika tidak, mereka akan dengan mudah menemukan warnet yang tengah menjamur di tengah masyarakat untuk menikmati fasillitas internet ini. Sejam-dua jam tentu saja terlewati tanpa terasa jika mereka tengah bermain di dunia maya tersebut. Hal ini kadang membuat risau orang tua.
Kebiasaan baru ini merupakan hobi baru bagi generasi kita saat ini. Ungkapan kutu buku mungkin akan segera berganti dengan kutu facebook. Kutu buku adalah julukan bagi orang yang gemar membaca buku, sedangkan kutu facebook adalah julukan bagi orang yang gemar bermain facebook. Informasi memang tidak hanya didapatkan dari buku, tetapi kita juga tidak bisa melupakan istilah kutu buku begitu saja. Seseru apapun bermain facebook, bagi anak-anak khususnya yang tengah mengenyam bangku pendidikan, kita tentu saja perlu membiasakan diri untuk gemar membaca buku. Buku adalah jendela dunia. Membaca buku tidak lebih buruk dan tidak lebih kampungan dari facebook-an. Dimana generasi kutu buku Indonesia jika hobi membaca buku kini berubah menjadi hobi membaca status facebook?
Bermain facebook tentu saja bukan merupakan sebuah kesalahan, tetapi segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik dan membawa dampak negatif. Sikap bijak dalam menghadapi kemajuan teknologi ini kita wujudkan dengan meningkatkan pengetahuan kita di bidang informatika ini. tidak bisa kita hanya menerima begitu saja gaya hidup baru ini tetapi juga memahami dampak positif dan negatif yang akan kita dapatkan.
0 komentar:
Posting Komentar