Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

GURU DAN KENDALI KELAS

                Tiga tujuan utama pada hari pertama mengajar adalah berkenalan, menetapkan harapan-harapan Kita, dan merangsang antusiasme dan minat dalam pembelajaran. Nasihat terbaik bagi hari perrtama adalah “bersiaplah”. Kita perlu menunjukkan bahwa Kita adalah orang yang rapi, pkitai menguasai diri, dan mengetahui benar apa yang tengah Kita lakukan.
                Sebelum hari pertama, lewatkanlah waktu dengan mengatur ruang kelas agar efisiensi maksimum. Penataan ruang kelas tergantung pada tujuan Kita, misalnya Kita ingin menetapkan ruang kelas yang efektif untuk pembelajaran diskusi kelompok kecil maka pengaturan tempat duduk serupa lingkaran atau setengah lingkaran dan segi empat yang terbuka ujungnya karena baris tradisional tidak mendukung interaksi siswa. Siswa akan memperoleh bayangan yang baik tentang seperti apa tahun itu bagi mereka dari dekor dan pengaturan ruang kelas ketika mereka memasukinya pertama kali.  
                Selain mengatur ruang kelas, kita juga perlu menentukan posisi tempat duduk siswa. Yang terbaik adalah mengumumkan bahwa tempat duduk awal bersifat sementara. Jika kita menemukan siswa yang sulit dikendalikan, yang terbaik adalah memisahkan seorang pengacau dari pengacau lainnya dan menjaga mereka dimana kita dengan mudah memantau perilaku mereka. Untuk efektivitas pembelajaran, perlu dipastikan bahwa meja guru tidak menghalangi pandangan siswa dari papan tulis. Jagalah agar ruangan kelas tetap rapi. Sebelum mengizinkan siswa untuk meninggalkan ruangan, mintalah agar mereka memungut sampah yang mungkin ada di sekitar meja mereka.
                Lima hingga spuluh menit pertama dari kontak di hari pertama adalah segmen terpenting dari keseluruhan waktu di tahun akademik kita. Pilihlah kata-kata dengan hati-hati untuk membangun atmosfir yang hangat namun bernuansa membelajarkan. Pertama, perkenalkanlah diri kita dengan menuliskan nama di papan tulis. Dengan jelas dan perlahan, ucapkanlah nama kita dan sebutkan nama panggilan apa yang kita inginkan. Lewatkan beberapa menit dengan menceritakan latar belakang kita pada siswa, seperti keluarga, hobi, minat, pendidikan, atau pengalaman. Betapa bijaknya jika kita menyampaikan harapan-harapan dan antusiame kita pada siswa. “Saya tidak mengharap agar kamu sempurna. Saya berharap agar kalian mau berjuang untuk mencapai keunggulan dan berupaya untuk meningkatkan diri. Kita semua akan mencetak kesalahan. Yang terpenting adalah belajar dari kesalahan-kesalahan itu”. Gunakanlah bahasa tubuh yang tenang, berani dan percaya diri. Jika mungkin, berdiri, pindailah isi kelas dengan mata kita, dan jangan takut mengembangkan senyum.
                Ada sejumlah tugas penting dalam minggu pertama. Jelaskan peraturan yang berlaku dalam kelas kita. Kita dapat meminta masukan dari siswa. Jelakanlah bahan-bahan dan perlengkapan apa yang siswa perlukan dalam kelas kita. Bahaslah prosedur pemberian nilai kita. Ciptakanlah lingkungan kelas yang mengundang perhatian dan hangat. Datanglah awal di pagi hari, berikan waktu yang cukup untuk persiapan kita mengajar. Sapalah siswa begitu kita memasuki kelas. Kenakanlah busana terbaik kita pada hari pertama. Ini merupakan bagian dari membangun citra profesional dan kredibilitas. Bersikaplah adil dan tegas dalam menegakkan peraturan yang berlakku di kelas. Tunjukkanlah bahwa kita memiliki selera humor. Jangan mencoba menjadi pelawak kesiangan, namun izinkanlah diri kita sendiri untuk tertawa bersama siswa. Bagi guru baru, sebelum hari pertama, pastikan bahwa kita telah menjelajahi bangunan sekolah dan bertemu dengan teman-teman guru yang lain, serta bacalah peraturan dan kebijkana sekolah yang berlaku.


                Sebagai guru yang baik, kita tidak boleh menyebabkan siswa kehilangan muka di depan teman-temannya. Hardiklah secara pribadi jika siswa memang melakukan kesalahan. Pertahankanlah agar bola mata kita terus bergerak. Kontak mata adalah sarana dalam memegang kendali kelas. Gerakkan bola mata untuk memantau semua isi kelas. Seorang guru kurang memiliki kontak mata dengan siswa yang duduk di pojok trjauh dari ruangan, justru biasanya di sanalah persisnya para pembuat kekacauan memilih untuk duduk. Ketika kita harus membahas masalah perilaku siswa, jelaskan bahwa kita mendapati perilakunya, bukan siswanya. Jangan pernah berdebat dengan seorang siswa di depan kelas. Hentikan perdebatan dan tawarkan siswa untuk membahasnya lebih lanjut sesudahnya. Omelan yang dilakukan tanpa rebut-ribut jauh lebih efektif ketimbang yang berupa teriakan. Berhati-hatilah agar tidak menyentuh siswa yang tengah marah karena hal ini akan memancing tindakan kasar.

Sumber: 
KIAT NYAMAN MENGAJAR DI DALAM KELAS
Ronald L. Partin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar