Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

ALTERNATIVE ASSESSMENT

Tes standar pencapaian hasil belajar menjadi penting dalam pendidikan pada akhir tahun 1960an dan awal 1970an. Beberapa lembaga pendidikan memberikan pernyataan terkait penggunaan tes standar, khususnya untuk anak-anak. Kritikan yang biasa muncul, misalnya item tes hanya fokus pada kemampuan daya ingat, tes tidak memberikan gambaran akurat mengenai kemampuan siswa, item tes tidak berasosiasi langsung dengan kehidupan nyata, dan tes tidak mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Peneliti melaporkan bahwa motivasi untuk tes semakin menurun dengan bertambahnya umur. Peneliti juga menuliskan bahwa siswa mengalami kekesalan, kecemasan, dan ketidakpercayaan pada tes standar pencapaian hasil belajar. Akhirnya, siswa berprestasi rendah mengurangi rasa cemasnya dengan tidak berjuang serius untuk sukses dalam tes.
Pendidik mencari alternatif untuk hal ini. Tidak seperti tes standar, alternative assessment mengukur kemampuan problem solving, keterampilan berkomunikasi, berpikir divergen, dan kepahaman holistik pada konsep. Banyak alternative assessment berkaitan dengan kehidupan nyata. 
Nonstructured Assessment
Penilaian mengukur apa yang ada di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Contohnya adalah portofolio. Portofolio adalah folder yang pekerjaan individual siswa, yang menunjukkan tahapan dari pekerjaan yang tersusun dengan baik hingga akhir didapatkan produk. Tipe penilaian ini memberikan kesempatan pada siswa untuk merefleksi dan menilai hasil kerjanya sendiri. Dalam penilaian portofolio, guru mengevaluasi pekerjaan siswa dari waktu ke waktu untuk mendapatkan grafik pertumbuhan performansi siswa. Portofolio itu sendiri alat yang baik untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar siswa pada orang tua. Portofolio dapat berisi tulisan, videotapes, audiotapes, photographs, dan laporan. 
Structured Assessment
Penilaian terstruktur menggunakan pertanyaan atau tugas yang dikembangkan di sekolah atau program penilaian negara. Pertanyaan-pertanyaan bersifat open-ended, problem solving, sintesis, dan keterampilan analisis. Kebanyakan dari penilaian terstruktur ini dilakukan pada waktu tertentu dan siswa akan mendapatkan pertanyaan yang sama, serta prosedur yang sama. Di banyak sekolah, nonstructured assessment diimplementasikan bersama dengan structured assessment. 

   Alternative assessment memerlukan guru sebagai penilai. Guru harus mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam pengukuran alternative assessment. Guru juga perlu tahu bagaimana menyintesis dan menganalisis informasi dari alternative assessment untuk mendiagnosis dan merencanakan tujuan. Calon guru perlu belajar beberapa alternative assessment. Mereka juga perlu memperoleh keterampilan observasi dalam pengembangan anak. Tanpa keterampilan dan pengetahuan, alternative assessment akan menimbulkan penafsiran yang bias dan memiliki kualitas rendah.

         Persiapan guru, pendidikan orang tua sangat penting dalam metode penilaian pencapaian prestasi siswa. Orang tua dapat berperan serta memberikan informasi mengenai penilaian baru dari koran, konferensi orang tua, dan sumber yang lain. Orang tua juga dapat berkontribusi memberikan data dalam nonstructured assessment. Pengertian dan motivasi orang tua merupakan hal penting dalam kesuksesan inovasi pendidikan.  Dengan persiapan guru, pengertian dan motivasi orang tua, dan personel input dari siswa, alternative assessment dapat digunakan untuk memonitor perkembangan siswa.

Sumber referensi (dengan perubahan):
Alternative Assessments
Lee, Fong Yun
Childhood Education; Winter 1992; 69, 2; ProQuest Education Journals
pg. 72   

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar