KONTEKS HISTORIS UNTUK TEORI EVOLUSI
Kebudayaan barat menolak pandangan evolusioner mengenai kehidupan. Teori Darwin bahwa seleksi alam bertanggung jawab atas perubahan evolusioner merupakan suatu penyimpangan radikal dari iklim agama dan filosofis yang dominan dalam pandangan dunia barat pada abad ke-19.
Teori-teori gradualisme geologis membantu membuka jalan bagi para ahli biologi evolusi. Ahli geologi Hutton dan Lyell memahami ahwa perubahan di permukaan Bumi ini bisa disebabkan oleh kejadian yang lambat namun terjadi terus menerus.
Lamarck menempatkan fosil dalam suatu konteks evolusi. Lamarck memantu membukan jalan bagi Darwin dengan cara menekankan adanya interaksi antara organism dan lingkungannya.
REVOLUSI DARWINIAN
Riset lapangan membantu Darwin membentuk pandangannya mengenai kehidupan: sains sebagai proses. Pengalaman Darwin dalam pelayaran dengan kapal HMS Beagle memberikan banyak latar belakang untuk teorinya bahwa spesies baru berasal dari bentuk nenek moyangnya melalui akumulasi adaptasi secara bertahap. Darwin dan Alfred Wallace secara independen sampai pada teori bahwa seleksi alam adalah mekanisme perubahan akibat evolusi.
The Origin of Species mengembangkan dua pokok pikiran utama: terjadinya evolusi dan seleksi alam sebagai mekanismenya. Seleksi alam didasarkan atas keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi, yang mungkin dibuat karena keanekaragaman yang dapat diturunkan pada individu-individu setiap populasi dan kecenderungan suatu populasi untuk menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan dengan yang dapat didukung oleh lingkungan.
BUKTI-BUKTI EVOLUSI
Bukti-bukti evolusi melanda biologi. Evolusi divalidasikan/ disahkan oleh bukti-bukti dari bukti fosil dan dari banyak cabang dari biologi, yang meliputi biogeografi, anatomi perbandingan, embriologi perbandingan, dan biologi molekuler.
Sumber: Campbell, Reece-Mitchell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Sumber: Campbell, Reece-Mitchell. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar