Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Masa Remaja II: Pada Batas Dewasa Awal



Dewasa dalam bahasa Belanda adalah “volwassen” yang artinya “Vol=penuh” dan “Wassen=tumbuh”, sehingga berarti sudah tumbuh dengan penuh atau selesai tumbuh. Di Indonesia, batas kedewasaan adalah usia 21 tahun. Hal ini berarti bahwa pada usia itu seseorang sudah dianggap dewasa dan selanjutnya dianggap sudah mempunyai tanggung jawab terhadap perbuatannya. Ia mendapat hak-hak tertentu sebagai orang dewasa.

Wijngaarden (1953) melukiskan tugas perkembangan bagi orang dewasa sebagai suatu sikap menerima kehidupan. Kedewasaan merupakan suatu norma yang harus dicapai dalam perkembangan. Perkembangan dianggap  menyimpang bila tidak memperlihatkan sikap menerima kehidupan tadi. Kedewasaan di sini merupakan suatu norma bagi kesehatan psikis. Para remaja dianggap lebih lekas dewasa karena pada struktur masyarakat lebih sedikit tuntutan tanggung jawab kemasyarakatan itu.

Sebagai ciri khas anak muda di antara masa pubertas fisik dan kedewasaan yuridis-sosial, adalah bahwa dia dapat mewujudkan dirinya sendiri. Hal ini berarti bahwa remaja secara mental tidak suka lagi menurut pada orang tuanya. Kecenderungan perkembangan sikap ini banyak dipengaruhi oleh faktor kebudayaan. Di Indonesia, sikap ingin membebaskan dirinya dari generasi tua ini mungkin masih disertai oleh sikap hormat dan menjaga distansi antara orang tua dan orang muda sesuai dengan norma-norma yang dipercaya. Dalam bahasa Belanda, sikap membebaskan diri ini disebut “mondig”.

Apa yang merupakan sifat kkhas perkembangan anak muda dalam masa hidup ini paling baik dapat dilukiskan dengan istilah emansipasi. Dalam proses tersebut, seseorang, selama berkembang dan bersama-sama orang lain yang ada dalam keadaan yang sama, belajar untuk mengaktualisasi dirinya sebagai kelompok yang diperlakukan sama dan sebagai orang-orang yang di dalam kelompok itu mendemonstrasikan individualitasnya sendiri. Giesecke (1974-1978) menemukan bahwa konflik ini selalu muncul setiap waktu bahkan pada waktu-waktu penuh pergolakan, juga mempunyai aspek yang istimewa.

Sumber:
Monks, Knoers, dan Siti Rahayu Haditono. 2006. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: UGM Press.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS