Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

SIRKULASI PADA HEWAN


Sistem transport secara fungsional menghubungkan organ-organ pertukaran dengan sel-sel tubuh. Karena sebagian besar sel-selnya terlalu jauh dari lingkungan luar sehingga tidak dapat dilayani dengan difusi atau transport aktif, maka banyak hewan mempunyai sistem transport internal yang menyediakan perantara di antara lingkungan berair sel hidup dengan organ-organ, seperti paru-paru, yang mempertukarkan zat-zat kimia dengan lingkungan luarnya.
Sebagian besar hewan invertebrate mempunyai rongga gastrovaskuler atau sistem sirkulasi untuk transport internal. Hewan cnidaria dan cacing pipih mempunyai rongga gastrovaskuler yang berfungsi dalam sirkulasi dan juga pencernaan. Artropoda dan sebagian besar moluska mempunyai sistem sirkulasi terbuka, dimana jaringan secara langsung tergenang dalam hemolimfa yang dipompa oleh jantung ke dalam sinus. Cacing annelida, beberapa moluska, dan vertebrata mempunyai sistem sirkulasi tertutup, dengan darah yang berada terbatas dalam pembuluh, beberapa diantaranya berdenyut dan berfungsi sebagai jantung.
Filogeni vertebrata tercermin dalam adaptasi sistem kardiovaskuler. Pada hewan vertebrata, darah mengalir dalam sistem kardiovaskuler tertutup yang terdiri atas pembuluh darah dan sebuah jantung berbilik dua sampai empat. Jantung mempunyai satu atrium atau dua atria, yang menerima darah dari vena, dan satu atau dua ventrikel, yang memompa darah ke dalam arteri. Arteri bercabang menjadi arteriola, yang mengirimkan darah ke kapiler, tempat pertukaran kimiawi antara darah dan cairan interstisial. Kapiler akan menyatu kembali menjadi venula yang kemudian menyatu membentuk vena.
Pada ikan, jantung mempunyai sebuah atrium tunggal dan sebuah ventrikel yang memompa darah ke insang untuk ooksigenasi (mengangkut O2). Darah itu kemudian mengembara ke hamparan kapiler lainnya pada tubuh sebelum kembali ke jantung. Amfibia daan sebagian besar reptilia mempunyai jantung berbilik tiga dimana ventrikel tunggal akan memompa darah melalui dua sirkuit ke permuakaan pertukaran gas dan ke bagian tubuh yang lain (pada reptilia, ventrikel memiliki batas yang tidak sempurna). Kedua sirkuit itu akan mengembalikan darah ke atrium yang terpisah. Sirkulasi ganda ini memompa kembali darah yang kembali dari hamparan kapiler organ pernafasan, sehingga menjamin adanya suatu aliran darah yang kuat ke bagian tubuh yang lain. Burung dan mamalia merupakan hewan endotermik, mempunyai jantung dengan empat bilik yang mempertahankan darah yang kaya oksigen sepenuhnya terpisah dari darah yang miskin oksigen.
Sirkulasi ganda pada mamalia bergantung pada anatomi dan siklus pemompaan jantung. Katup jantung menentukan aliran satu arah darah melalui jantung. Denyut jantung (denyut nadi) adalah berapa kali jumlah jantung berdenyut setiap menit. Siklus jantung yaitu satu urutan lengkap pemompaan dan pengisian jantung, terdiri atas periode kontraksi, yang disebut sistol, dan periode relaksasi, yang disebut diastol. Curah jantung (cardiac output) adalah volum darah yang dipompakan ke dalam sirkulasi sistemik per menit.
Kontraksi intrinsic otot jantung dikoordinasikan oleh suatu sistem konduksi yang berasal dalam nodus (simpul) sinoatrium (SA) (pacu jantung) arium kanan. Pacu jantung mengawali suatu gelombang kontraksi yag menyebar ke kedua atrium, yang diperlambat sebentar pada nodus atrioventrikuler (AV), dan kemudian diteruskan ke kedua ventrikel. Pacu jantung dipengaruhi oleh saraf, hormone, suhu tubuh, dan olahraga.
Perbedaan structural pada arteri, vena, dan kapiler, berkorelasi dengan fungsi-fungsinya yang saling berlainan. Endothelium melapisi semua pembuluh darah, termasuk kapiler. Arteri dan vena mempunya dua lapisan luar tambahan yang terdiri atas otot polos, serat elastic, dan jaringan ikat. Arteri mempunyai dinding yang paling tebal, paling kuat, dan paling elastic, yang mengakomodasi tekanan darah yang tinggi dan aliran darah yang cepat. Pergerakan tubuh mendorong darah kembali ke jantung dalam vena, vena besar diperlengkapi dengan katup satu arah.
Kecepatan aliran darah bervariasi dalam sistem sirkulasi, dimana aliran yang paling lambat terjadi dalam hamparan kapiler sebagai akibat resistensi yang tinggi dan luas penampang arteriola dan kapiler yang sangat besar. Aliran yang lebih lambat ini meningkatkan pertukaran zat-zat antara darah dan cairan interstisial. Tekanan darah yaitu gaya hidrostatik yang diberikan oleh darah terhadap dinding suatu pembuluh, ditentukan oleh curah jantung dan resistensi peripheral akibat berbagai penyempitan atau kontriksi arteriola.
Transfer zat-zat antara darah dan cairan interstisial terjadi melintasi dinding tipis kapiler. Aliran darah yang tunak ke berbagai organ yang berbeda ditentukan oleh berbagai konstriksi atau penyempitan arteriola dan sfingter prakapiler. Zat-zat menembus endothelium kapiler dalam vesikula endositosis-eksositosis, melalui difusi, atau terlarut dalam cairan yang dipaksa keluar oleh tekanan darah pada ujung arteri kapiler.
Sistem limfatik mengembalikan cairan ke dalam darah dan membantu dalam pertahanan tubuh. Cairan memasuki kembali sirkulasi secara langsung pada ujung vena kapiler atau secara tidak langsung melalui sistem limfatik. Sel darah putih yang terkonsentrasi dalam nodus limfa membantu memerangi atau melawan infeksi.
Darah adalah jaringan ikat dengan sel-sel yang tersuspensi dalam plasma. Keseluruhan darah terdiri atas unsur seluler (sel-sel dan potongan sel yang disebut keeping darah) yang tersuspensi dalam suatu matriks cairan yang disebut plasma. Plasma adalah suatu larutan cair yang kompleks yang terdiri atas elektrolit anorganik, protein, nutrient, produk buangna metabolism, gas-gas respirasi, dan hormon. Protein plasma mempengaruhi pH darah, tekanan osmotic, dan kekentalan, dan berfungsi dalam transpor lipid, kekebalan (antibody), dan penggumpalan darah (fibrinogen). Sel-sel darah merah, atau eritrosit, mengangkut oksigen. Lima jenis sel darah putih, atau leukosit, berfungsi dalam pertahanan dengan caranmemfagositosis bakteri dan serpihan-sepihan atau dengan cara menghasilkan antibody. Sel-sel induk pluripoten dalam sumsum tulang merah akan menjadi semua jenis sel-sel darah. Keeping darah berfungsi dalam penggumpalan darah, suatu rentetan reaksi kompleks yang mengubah fibrinogen plasma menjadi fibrin.
Sumber: Campbell, Neil A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SISTEM EKSKRESI

            Sistem ekskresi mempunyai peranan pusat dalam homeostasis karena berfungsi dalam pembuangan limbah maupun keseimbangan air. Sebagian besar sistem ekskresi menghasilkan urin dengan cara menyaring filtrat yang diperoleh dari cairan tubuh. Fungsi kunci sebagian besar sistem ekskresi adalah filtrasi (penyaringan cairan tubuh dengan bantuan tekanan, yang menghasilkan suatu filtrat) dan produksi urin dari filtrat dengan cara reabsorbsi (pengambilan kembali zat-zat terlarut yang berharga dari filtrat) dan sekresi (penambahan toksin dan zat terlarut lainnya dari cairan tubuh ke filtrat).
            Sistem ekskresi yang beraneka ragam merupakan variasi dari suatu tema tubular. Cairan ekstraseluler difilter ke dalam protonefridia sistem sel api pada cacing pipih. Tubula itu mengekskresikan suatu cairan encer dan juga berfungsi dalam osmoregulasi. Masing-masing segmen cacing tanah mempunyai sepasa metanefridia yang berujung terbuka, yaitu tubuh yang mengumpulkan cairan selom dan menghasilkan urin encer untuk ekskresi. Pada serangga, tubula Malpighi berfungsi dalam osmoregulasi dan pembuangan linbah bernitrgen dari hemolimfa. Serangga menghasilkan buangan yang relatif kering, yang merupakan adaptasi penting untuk kehidupan darat. Ginjal, organ ekskretoris vertebrata, berfungsi baik dalam ekskresi maupun dalam osmoregulasi.
            Nefron dan pembuluh darah yang terkait merupakan unit fungsioal ginjal mamalia. Tubula ekskresi (yang terdiri atas nefron dan duktus pengumpul) dan pembuluh darah terkait membungkus ginjal. Masing-masing nefron terdiri atas kapsula Bowman, yang mengelilingi sebuah bola kapiler yang disebut glomerulus, tubula proksimal, lengkung Henle, dan tubula distal. Cairan dari beberapa nefron mengalir ke dalam duktus pengumpul dan melewatkan urin ke dalam reseptakel pusat ginjal, yaitu pelvis renal. Ureter akan mengirimkan urin dari pelvis renal ke kandung kemih. Aliran darah ke nefron melalui arteriola aferen, yang terbagi-bagi menjadi kapiler glomerulus. Suatu arteriola eferen akan membawa darah menjauhi kapsula Bowman dan terbagi lagi menjadi kapiler peritubuler yang mengapit tubula proksimal dan tubula distal. Vasa rekta adalah system kapiler yang mengaliri lengkung Henle. Nefron mengontrol komposisi darah dengan cara filtrasi, sekresi, dan reabsorbsi.
            Dari filtrat darah menjadi urin. Zat-zat yang diserap kembali dari filtrat dalam tubula proksimal meliputi sebagian besar garam dan air yang difilter dari darah, dan glukosa serta asam amino (dengan cara transport aktif). Obat-obatan, ammonia, dan ion hidrogen (untuk pengontrolan pH tubuh) secara selektif disekresikan ke dalam filtrate. Saluran menurun lengkung Henle permeable terhadap air tetapi tidak terhadap garam. Air bergerak melalui osmosis ke dalam cairan inteerstisial yang hiperosmotik itu. Garam berdifusi keluar dari filtrat yang dipekatkan ketika bergerak melalui saluran menaik lengkung Henle yang permeable terhadap garam. Sekresi dan reabsorpsi oleh tubula distal memainkan peranan kunci dalam pengaturan konsentrasi kalium dan pH darah.
            Kemampuan ginjal mamalia untuk menghemat air merupakan suatu adaptasi terrestrial yang utama. Duktus pengumpul, yang permeable terhadap air tetapi tidak permabel terhadap garam, membawa filtrat melalui gradien osmolaritas ginjal, dan lebih banyak air keluar melalui osmosis. Urea juga berdifusi keluar dari tubula dan bersama dengan garam membentuk gradient osmotic yang memampukan ginjal menghasilkan urin yang hiperosmotik terhadap darah.
            Sistem saraf dan perputaran umpan-balik hormonal mengatur fungsi ginjal. Osmolaritas urin diatur melalui system saraf dan kontrol hormonal reabsorpsi garam dan air dalam ginjal. Hormo antideuritik (ADH) meningkatkan reabsorpsi air oleh tubula. Renin yang dibebaskan oleh aparstus jukstaglomerulus (JGA), memicu pembentukan angiotensin II, yang selanjutnya menyebabkan arteriola berkonstriksi dan kelenjar adrenal untuk membebaskan hormon aldosteron. Aldosteron merangsang reabsorpsi Na+ dan aliran pasif air dari filtrat. Baik ADH maupun sistem renin-angiotensin-aldosteron (RAAS) menghasilkan reabsorpsi air dan urin yang lebih pekat. Faktor natriuretik atrial (ANF), yang dibebaskan oleh dinding atrium jantung sebagai respon terhadap peningkatan tekanan darah, menghambat pembebasan renin dan melawan kerja RAAS.

Sumber: Campbell, Neil A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SISTEM PENCERNAAN MAMALIA


Pada dinding saluran pencernaan terdapat otot polos yang mendorong makanan di sepanjang saluran itu dengan peristaltis dan mengatur alirannya melalui titik strategis dengan bantuan sfingter. Kelenjar ludah, pankreas, dan hati menambahkan sekresi pencernaan ke saluran pencernaan melalui duktus (saluran).
Rongga mulut, faring, dan esophagus mengawali pengolahan makanan. Makanan dilumasi dan pencernaan dimulai dalam rongga mulut, dimana geligi mengunyah makanan menjadi partikel yang lebih kecil yang terpapar ke amylase ludah, yang mengawali perombakan polimer glukosa. Faring adalah persimpangan yang menuju ke trakea dan esophagus. Epiglotis umumnya mencegah makanan supaya tidak masuk ke trakea. Esophagus menghantarkan makanan dari faring ke lambung dengan gelombang peristaltis tidak sadar (involuntir).
Lambung menimbun makanan dan melaksanakan peencernaan pendahuluan. Lambung menyimpan makanan dan mensekresikan getah pencernaan, yang mengubah makanan menjadi kim asam. Getah lambung meliputi asam klorida dan enzim pepsin.
Usus halus merupakan organ utama pencernaan dan peyerapan. Sebagian besar pencernaan dan hampir semua penyerapan nutrient terjadi di usus halus. Pankreas dan kantung empedu, yang menyimpan getah empedu yang disekresikan oleh hati, dialirkan sampai habis oleh duktus ke dalam duodenum, bagian pertama usus halus. Pencernaan karbohidrat terus berlangsung di dalam duodenum dengan kehadiran amylase pankreas dalam lumen dan disakaridase yang terdapat dalam membran plasma sel-sel epithelium usus. Enzim usus enteropeptidase mengaktifkan enzim-enzim pankreas (tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase) dan peptidase lain, seperti aminopeptidase yang disekresikan oleh epithelium usus, yang semuanya bekerja bersama-sama dalam usus halus untuk menghidrolisis polipeptida. Dipeptidase pada sel-sel usus akan menyempurnakan pencernaan protein. Nuclease, nukleotidase, dan nukleosidase dalam usus halus mencerna asam nukleat DNA dan RNA menjadi basa nitrogen, gula, dan fosfat penyusunnya. Lemak dirombak menjadi droplet yang lebih kecil selama emulsifikasi oleh garam empedu dalam lumen usus, yang dengan demikian memaksimumkan pemaparan ke enzim lipase.
Jejunum dan ileum usus halus terutama berfungsi dalam penyerapan. Lipatan besar pada lapisan usus halus memiliki vili seperti jari, yang sel-selnya memiliki mikrovili mikroskopis., yang semuanya meningkatkan luas permukaan. Dalam inti masing-masing vili, suatu jaringan kerja yang terdiri dari kapiler dan lakteral akan mengambil dan mendistribusikan nutrient yang diserap. Nutrient diserap melalui difusi atau melalui transport aktif. Darah yang kaya akan nutrient dari vili dikirim melalui pembuluh portal hati besar ke hati, yang mengatur kandungan nutrisi dalam darah.
Hormon membantu mengatur pencernaan. Impuls saraf dan hormon gastrin merangsang gerak lambung dan sekresi getah lambung. Suatu kelas hormon usus yang disebut enterogastron meliputi sekretin dan kolesistokinin, yang mengatur aktivitas pankreas dan kantung empedu.

Sumber: Campbell, Neil A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

NUTRISI HEWAN


Kebutuhan Nutrisi
Hewan adalah organanisme heterotrof yang memerlukan makanan untuk bahan bakar untuk semua kerja seluler tubuh, kerangka karbon dari bahan mentah organik, dan nutrien esensial (bahan-bahan yang tidak dapat dibuat oleh hewan itu sendiri).
Karbohidrat dan lemak paling sering digunakan sebagai bahan bakar. Hewan menyimpan kelebihan kalori sebagai glikogen dalam hati dan otot, dan juga sebagai lemak. Hewan yang mengalami kurang makan (undernourished) adalah hewan yang makanannya kekurangan kalori.
Kerangka karbon dibutuhkan dalam biosintesis.
Nutrien esensial harus disediakan dalam bentuk yang siap pakai. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh hewan dari prekursor yang mengandung nitrogen. Asam lemak esensial adalah asam lemak tidak jenuh. Vitamin adalah molekul organik yang diperlukan dalam jumlah kecil, banyak diantaranya berfungsi sebagai koenzim. Mineral adalah nutrien anorganik yang diperlukan dalam jumlah beraneka ragam mulai dari sekitar 1-2.500 mg/hari. Hewan yang komposisi makanannya tidak mengandung satu atau lebih nutrien esensial dikatakan salah makan (malnourished).
Jenis Makanan dan Mekanisme Pengambilan Makanan
            Semua hewan adalah heterotrof. Herbivora terutama memakan tumbuhan. Karnivora terutama memakan hewan. Omnivora secara reguler memakan baik materi tumbuhan ataupun hewan. Akan tetapi, sebagian besar hewan adalah oportunistik, yang memakan makanan yang berada di luar makanan utamanya ketika makanan ini tersedia. Contoh: sapi kadang bisa memakan hewan kecil atau telur bersama-sama dengan rumput.
            Adaptasi pengambilan makanan yang beraneka ragam telah dievolusikan oleh hewan. Banyak hewan akuatik adalah pemakan suspensi, yang menyaring partikel kecil dari air. Hewan pemakan substrat membuat lubang melalui makanannya seraya bergerak. Hewan pemakan cairan menyedot cairan yang kaya akan nutrien dari inang yang hidup. Sebagia besar hewan adalah pemakan potongan besar, yang memakan potongan makanan yang relatif besar.
Pengolahan Makanan
            Empat tahapan utama dalam pengolahan makanan adalah penelanan (ingesti), pencernaan (digesti), penyerapan (absorption), dan pembuangan (eliminasi). Penelanan yaitu tindakan memakan. Pencernaan yaitu perombakan enzimatik makromolekul makanan menjadi monomernya. Penyerapan yaitu pengambilan nutrien oleh sel-sel tubuh. Pembuangan yaitu aliran bahan-bahan yang tidak tercerna keluar dari dalam tubuh dalam bentuk feses.
Pencernaan terjadi dalam kompartemen khusus. Dalam pencernaan intraseluler, partikel makanan ditelan melalui endositosis dan dicerna di dalam vakuola makanan. Sebagian besar hewan menggunakan pencernaan ekstraseluler, dengan hidrolisis enzimatik yang terjadi di luar sel dalam rongga gastrovaskuler atau saluran pencernaan.

Sumber: Campbell, Neil A., Jane B. Reece dan Lawrence G. Mitchell. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

RASA HATI.Part1

Sesaat, diri ini ingin memilikimu. Tetapi, saat itu pula, aku tahu bahwa dirimu pantas mendapatkan yang lebih baik dari diriku. Sesaat, aku ingin berlari menjauh dari semua rasa tentangmu. Tetapi, saat itu pula, aku merasa bahwa semua itu hanya sia-sia.... Karena belasan tahun hingga detik ini aku memainkan jemariku di atas keyboard ini, perasaan itu tetap bertahan di hatiku. Bukan sebuah perasaan egois untuk memilikimu hanya untukku, bukan pula sebuah perasaan kejam untuk memaksamu mencintaiku, tetapi sebuah perasaan yang selalu menganggapmu indah di dalam hidupku. Walaupun saat ini, aku tidak tahu dimana dirimu dan bersama siapakah dirimu.

Mungkin rasa hatiku ini sangat membebanimu jika kamu mengetahuinya, jadi karena itu biarlah aku tetap menjaganya untuk diriku sendiri. Jangan khawatirkan aku, aku baik-baik saja dengan semua rasaku padamu. Telah lama aku selalu bertahan dengan keadaanku ini dan aku baik-baik saja. Jalani hidupmu dengan baik seperti aku selalu berusaha jalani hidupku dengan baik. Tetapi, aku mohon, ingatlah aku sebagai kenangan indah masa kecilmu. Persahabatan kita membuka hatiku untuk mengerti arti sebuah kasih sayang, rasa yang terus bertahan walau entah berapa lama kamu jauh dariku. Senyummu tetap terbayang indah di mataku.
Banyak kisah yang telah aku lukis bersama mereka yang lain, tetapi kamu tetap bertahan di lubuk hatiku terdalam. Waktu bersamamu tetaplah waktu terindah yang selalu aku rindukan dan aku harapkan. Memandangmu dari sisi gelapku sudah cukup sebagai anugrah terindah bagiku. Mungkin aku bukan orang yang kamu percaya untuk menitipkan hatimu, tetapi aku percaya ada namaku di hatimu. Walaupun itu samar, aku akan tetap mengucapkan "Terima kasih, Tuhan". 

Tidak ada yang mampu aku berikan padamu. Biarkan doaku tetap bersama tiap langkah hidupmu. Bahagialah kamu di sana dan gapai cita-citamu. Teruslah tersenyum untuk hidup dan cintamu, karena aku pun akan terus bertahan dengan hidupku tanpamu.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 JANUARI 2012


1 Januari 2012, pertanda telah berlalunya 2011 dan dimulainya 2012. Hari-hari lalu yang terasa panjang saat aku hitung, tidak terasa telah terlewati. Malam pergantian tahun telah berjam-jam yang lalu aku alami dengan keindahan sebuah persahabatan. Apa yang telah aku lakukan di hari-hari pada tahun yang lalu? Hanya terdengar bisik angin yang menerpa lembut helai-helai rambutku.
Kupandang layar komputer di depanku, jari-jariku menari di atas keyboard dan membuka-buka file-file lama yang kusimpan. Mataku mengarah pada sebuah folder berjudul “Fotoku”. Double click mendera folder Fotoku, muncul berderet-deret foto pada masa lalu. Ya, masa lalu karena kini hari-hari itu memang telah berlalu. Tanpa sepatah kata pun, foto-foto itu mampu menggugah kerinduan yang dalam di hatiku. Kerinduan akan cinta, persaudaraan, dan persahabatan.  Tidak semua kisah dalam hidupku mampu aku gambar melalui sebuah foto, tetapi foto-foto itu cukup untuk membuatku mengenang banyak hal yang akan selalu indah dalam hidup.
Untuk keluargaku tercinta, terima kasih untuk semua kebaikan yang pernah kalian persembahkan padaku meski tidak sempurna mampu aku balas. Maafkan aku…. Senyum kalian akan selalu membawa kerinduan dalam hati. Kenangan indah bersama akan selalu terukir di hati meski terkadang laut pun berombak, padang pasir pun berbadai. Ingatlah aku dalam doa kalian meski tak setiap hari kita berjumpa. Bisikan cintaku akan selalu mengalir dalam tiap detik waktu.
Untuk sahabat-sahabatku, terima kasih untuk semua waktu yang telah kalian berikan padaku. Adanya warna dalam hidupku adalah karena hadirnya kalian. Aku tidak akan sempurna tanpa kalian. Kalian mengenalkanku akan tangis dan tawa. Cinta kalian adalah semangat dalam kerapuhan hatiku. Ada kalian di hatiku, kemarin, hari ini, esok, lusa … selamanya. Aku memang tidak seindah yang kalian bayangkan, tetapi kalian lebih indah dari yang aku harapkan. Maafkan aku untuk luka yang mungkin tanpa aku sadari telah sakiti hati.
Untuk orang yang mungkin pernah aku sakiti, maafkanlah aku. Aku hanyalah manusia, manusia biasa. Aku memiliki ego yang kadang lukai hati. Aku sangat mengerti jika apa yang telah aku lakukan memberikan luka di hati, tapi aku harap sebelum aku menutup mataku nanti, berikan aku satu kata maaf. Berikanlah aku kesempatan untuk menulis kisah indah baru dalam lembaran hidup kalian di tahun yang baru. Anggaplah kenangan buruk itu hanya sebagai mimpi, yang jika kalian terbangun nanti, kalian akan melupakan mimpi buruk itu.
 Ucapan yang terakhir, ucapan rasa syukur tertinggi…. Terima kasih Tuhan, Engkau masih memberikanku pijakan di bumi ini. Lebih dari itu, terima kasih Engkau masih memberiku oksigen agar ku mampu bernafas dan memberiku cahaya agar ku mampu melihat. Terima kasih Engkau memberiku banyak warna cahaya cinta di sekelilingku karena hadirnya mereka semua di sisiku.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS